Wednesday, April 04, 2007

Keluarga, Kesederhanaan dan Rasa Sayang

Sore jelang senja, sambil menunggu bertemujanji dengan seorang terdekat, saya mampir ke sebuah restoran di suatu mall.
Bukan restoran yang murah pun tidak mahal-mahal amat.
Cukupan-lah bagi kantong sebagian besar kaum pekerja ibukota.

Sembari menunggu pesanan datang, banyak hal penting dan tak penting saya lakukan. Mulai dari baca majalah, buku, main games atau hanya sekedar melihat-lihat berbagai ekpresi dan kegiatan yang dilakukan orang-orang sekitar... (sialnya saya, saat itu memang jamnya dinner, jadi terpaksa saya harus menunggu lama hingga hidangan selesai dimasak dan disajikan!!)

Ditengah-tengah masa penantian dan ketakjelasan [kapan saya bersantap], tiba-tiba saya terperangah melihat sekelompok orang yang baru saja memasuki entrance restoran. Sebuah keluarga tampaknya. Ibu, ayah, anak gadisnya yang setengah baya, seorang anak lelaki berusia abg, dan si adik cowok. 5 orang saja.

"Ohya, belum saya jelaskan ya kenapa saya (dan beberapa pengunjung lain) seketika mendongakkan kepala saat mereka datang? "
Karena, keluarga ini datang dengan tampilan yang sungguh-sungguh berbeda.
Sederhana sekali namun bahagia.

Ayah dengan postur tubuh yang tidak lagi tegap, sudah membungkuk tapi tetap terlihat tegar.
Ibu dengan gurat-gurat wajah yang menyimpan sejuta laksa peristiwa getir dan manis dalam hidupnya.
Sang kakak gadis, seorang first jobber yang masih memiliki sejuta angan-angan untuk diwujudkan.
Si adik lelaki berusia ABG, dengan tampilan yang benar-benar "apa adanya", berbeda sekali dari remaja-remaja yang seringkali saya lihat berseliweran di mall-mall.
Dan si kecil yang juga lelaki, dengan rambut kemerahan dan kulit coklat terbakar matahari.

Berlima mereka kelihatan sangat bergairah melihat menu, menanyakan harganya pada si waiter/waitress, melihat wajah sang kakak gadisnya untuk meminta persetujuan, dan akhirnya kemudian bersama-sama menunggu pinggan-pinggan hidangan datang.
Menunggu dalam diam dan senyum sambil berulangkali mengucapkan terima kasih pada sang kakak karena "gaji pertamanya" telah memampukan mereka semua untuk bisa makan "luar biasa" di restoran tersebut.
[yang mungkin bagi saya dan sejumlah manusia lain, restoran tersebut tidak ada istimewanya selain karena letaknya yang sangat strategis].
Saya, sekali lagi belajar.

PS : HaPPy EaSTEr for all Christendom over the earth-globe!!
God bless us more and more!!!

2 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Nice writing and they are great family, aren't they?? Happy Easter to you too and God bless you always..