Tuesday, December 14, 2010

:: Step into the new world

The time is coming....
To start something good and to realize my deepest dream.
Feel a bit nervous yet excited!

I know very little. This is really new thing for me.
But I'm sure everything can be learned.
All I need only walk with HIM and learn as much as I could.
So everything would be fine.

Heartfelt thank to those who have given wonderful aufklarung and are never tired of supporting and convincing me.
Then I'm pretty sure that whatever happens to me, I know that I could rely on you.
So it won't be hard as I thought before.

Thanks Jesus!

Friday, November 05, 2010

:: I'm sure you can!

Future is uncertain.
We both know this. Therefore it is fine to feel a bit nervous.

But today... hope changes a half of the uncertainty.
Hope makes us know that He listens to us.
This hope will guide you endlessly.
Just stay beside Him and be sure you already have all positive things.
You.. my dearest sista surely can vibrantly exude all of those.
And there's nothing to worry about or even to be afraid of.

So, just lean on Him. Prepare all needed things and say your wishes to Him.
At the end, the best thing would happen.
Just wait for the happy news.
And I'll be the first one who greets you and celebrates the moment.

~ dedicated to Radith's mom ~

:: heading to the holy oath

Let me check.. what progress we’ve made during these past few months.

  • Wedding ring: Done but still considering to alter the size a bit.
  • Venue: Amazingly done! A miracle just happened to us. It was made into reality and as we wished only by HIS little touch. Can’t get enough thanks of it. Thank so much, my dear Jesus!
  • Make up : Already got the perfect one. Thanks to my loveliest twin who have given me such a good reference. Getting actively involved in her wedding means much!
  • Dress: on the reception we seem to agree with that color, right? I think it’ll look nice ‘n elegant on the both of us and the rest of the family member. Hehe.
  • Invitation: Completely drawn on that design. Unique ‘n simple. The design now is still being drawn by my special friend.. Thanks a lot Sheva’s mom :)
  • Catering: Only 2 candidates left. Should be fixed this month. Okay... siapa takut?
  • Decoration: Collecting some preferred vendors :). So far... a credit has been given to AG. Gotta find more ‘n more :)

Haha.. not many I think. However I do thanks to the Divine Him and our loved ones for the blessing and support so we both can check some details and move forward to other details.

Friday, October 15, 2010

:: stay true to myself

· Pagi dengan aroma dan terangnya yang khas.


· Duduk menyebelah jendela bus, hanya diam menikmati geliat jalanan dan lampu-lampu.


· Menulis untuk menumpahkan yang terasa dalam hati ataupun yang terpikir dalam benak, yang penting maupun remeh.


· Berhenti sejenak dan tersenyum kala melihat kupu-kupu di pedestrian ibu kota serta tergelak kecil saat memandang burung yang tengah hinggap di pucuk gedung pencakar langit.


· Melintas sebuah pusat perbelanjaan, bisa jadi beli atau hanya sekedar memanjakan mata.


· Doing silly things, pecicilan dan berkelakar tentang hal" biasa namun tampak ajaib, nyeleneh dan konyol di mata kami.


· Hujan dengan teduhnya yang alami. Tetesnya yang sempurna. Dingin namun tidak menggigit.


· Segenggam sabar, dua genggam pengertian, tiga genggam untuk selalu merunduk, empat genggam untuk percaya bahwa setiap kami memiliki value. Sepanjang waktu berusaha memupuk genggam-genggam tersebut supaya dapat menjadi tak terhitung.


· Sesekali melupakan efisiensi dan efektivitas. Hanya membiarkan semuanya melaju sambil menyesuaikan speed, namun tak sekalipun memaksakan diri.


· Menjadi aku yang seutuhnya aku. Menikmati keriaan sekelilingku dan menghadiahkan beragam cerita manis untuk menutrisi jiwa.


· Meyakini bahwa sang segala hanyalah Dia. Bukan siapapun.


· Menyelipkan satu waktu untuk menyelami dan berinteraksi dengan mereka yang membutuhkan.


· Selalu berjalan terus tak henti demi menyelaraskan prestasi, tawa dan rasa kasih.


"Because life is perfectly beautiful" :)


Friday, October 01, 2010

:: sparkle to ignite us

How much is it, Pak? 6000 for 5 pieces. Okay! Take it! Enjoying the ride. Letting the wind always be at our back. Zero distance.

Stepping inside. Laughter fills the air. Lots of lovely ones. Would be much merrier than I thought. Not only us finally.

Hooked them all up on the tree branches. But one. Mine. Just keep it selfishly.
Your turn. You easily light one by one.

We're come in silence. Staring at the fireworks. I love all the lights of it as I love the togetherness of me and you. The lights ignite our mind, heart and soul to put equality, honesty, respect and trust as the essential components in our relationship.

Love the way we share love :)
Happy us day!!!

Thursday, September 16, 2010

:: secarik surat untuk Kamu

Aku ingat pernah berbincang sangat intim dengan kamu. Aku bahkan belum lupa betapa seringnya aku menyapa kamu sambil bercerita perihal hal remeh-temeh yang tengah aku rasakan dan aku jumpai. Pelukan dan gamitan tanganmu pun masih terasa sangat menenangkan sekaligus menyenangkan. Kita berbagi segalanya. Selalu, tanpa sedetikpun lewat. Tak pernah aku merasa sendirian. Kamu -- dengan begitu baiknya tak pernah absen menemaniku menyusuri setiap jalan yang terbentang di depanku.

Meski sosok kamu tak pernah bisa diguratkan, bahkan dalam satu tarikan siluet pun, tapi aku tahu kamu selalu ada. Ya, kamu selalu berjalan disisiku dan bersedia tanpa syarat menjadi pemandu sekaligus penguatku. Adanya kamu didekatku membuatku yakin dan semakin yakin pada setiap langkahku. Walau bisa jadi itu bukanlah langkah yang paling tepat dan mungkin aku tersandung atau malah tersungkur, tapi aku tahu bahwa tanganmu selalu ada untuk meraihku supaya kembali bangun serta melanjutkan perjalanan.

Ketika benar-benar menyatu denganmu, ketakutan dan keresahanku pada banyak hal berangsur memudar. Percaya sepenuh hati bahwa aku memiliki kamu menjadi esensi yang sangat cukup bagiku. Sebuah rahmat terbaik.

(source: getty images)

Beberapa kali aku pernah bertanya apa sebabnya kamu menyayangiku dengan sangat. Aku tak pernah merasa memberikan sesuatu yang berharga buat kamu. Rasanya aku belum bisa membuatmu tertawa sedemikian lebar atapu tersenyum sedemikian senang. Lalu, ada juga masa aku terheran-heran menyadari bahwa apa yang menjadi inginku kerap menjadi kenyataan. Meski saat aku mengutarakan inginku itu, akupun berbicara hanya sepintas lalu. Bukan karena aku tak sungguh-sungguh ingin akan hal tersebut. Hanya lebih karena aku tak yakin apakah inginku dapat menjadi nyata.

Tapi, lagi-lagi kamu menghadiahkannya untukku. Sebagai sesuatu yang real yang bisa aku nikmati. Lagi dan lagi, kebaikanmu kamu memenuhi kepala, tubuh dan jiwaku.

Serentang waktu lalu, aku pernah menjauh darimu. Mendiamkanmu dan mengikuti jalanku sendiri. Beberapa kali sapaanmu aku abaikan. Saat itu banyak hal telah aku raih dan aku jumawa. Aku cuma ingin menikmati senangku sendiri, tanpa diusik oleh pihak lain -- meskipun itu kamu.

Sebenarnya aku tidak pernah lupa semua hal baik itu datangnya dari padamu. Aku hanya enggan dan emoh mengingatnya.

Tapi senangku ternyata berubah menjadi semu. Aku berjalan dengan gamang dan tak pasti. Langkahku banyak menyimpang. Seketika bongkah-bongkah bahagiaku jadi tak berarti dan kering makna sebab kamu tak lagi berinteraksi denganku. Hampa pun menjadi keseharianku. Rasa bersalah menjelma sebagai karibku.

Aah, aku kangen kamu. Mendamba bertukar-sapa denganmu dan membagi semuaku denganmu. Kamu adalah nyawaku, pijarku dan kehidupanku. Tanpamu, aku tiada.

Maaf buat semuanya Yesus dan semoga tanganmu masih terentang lebar buatku.

Tuesday, September 07, 2010

:: about the waterflow

"Semua orang pasti pernah berbuat salah. Kalau gak begitu, dia gak akan belajar."

Saya masih belum lupa bagaimana teduh wajahnya ketika mengatakan hal ini. Bahkan responnya yang menenangkan pun tetap terekam jelas, hingga saat ini. Setelah 3 tahun terlintas.

Tak pernah sekalipun dalam 5 tahun kebersamaan kami, saya melihatnya panik, kisruh ataupun lose control. Kepalanya selalu berpikir dingin dan hatinya senantiasa tenang. Tak peduli betapa ruwetnya pekerjaan kami atau singkatnya tenggang waktu yang kami punya, untuknya, setiap masalah selalu ada jalan keluar. Tak pernah ada salah yang tak bisa diperbaiki. Sebundel benang yang kusut pasti selalu dapat diurai.

She's someone special. She really is. Buat saya, dia salah satu dari sedikit orang yang memiliki kecerdasan seimbang pada kedua belah benaknya, di sisi kiri dan kanan. Ia jagoan menulis, membuat keramik, mencintai film-film bernuansa humanis, serta menyukai sesuatu yang berbau etnik dan patchwork. Di saat yang sama, ia pun cerdas dalam mendedah konsep-konsep marketing, management serta kreatif menggagas aktivitas pengembangan merek, dan mahir menggunakan berbagai aplikasi software.

Lewat tulisan-tulisannya, saya tahu bahwa dia senantiasa menghargai sesuatu yang sederhana. Hal-hal remeh yang sering terjadi di sekeliling kita dimaknainya sebagai sesuatu yang memiliki nilai dan patut disyukuri. Tulisannya tentang ibu, pohon flamboyan, hari ulang tahun, dufan versi kampung, hujan dan bintang tertulis dengan lugas namun menyentuh dan memberikan kesan tersendiri. Setiap selesai membaca tulisannya, seketika saya terasa diingatkan dan disadarkan akan berbagai hal sederhana yang sesungguhnya indah.

Ketika bekerja bersamanya, saya belajar banyak hal. Kebersamaan. Keyakinan bahwa kita pasti bisa. Ketenangan hati dan pikiran. Rasa saling mengandalkan dan percaya satu sama lain. Kerendahan hati. Beragam pengetahuan. Serta banyak lainnya.

Lima menit lalu, saya melihatnya berjalan keluar. Ada rasa sedih menghinggap. Rasa kehilangan menelusup. Entah kapan saya melihatnya lagi. Berharap segera.

Terimakasih untuk semuanya, Mbak Ninoy
You'll be missed here :).


Tuesday, June 15, 2010

:: By Today


We have traveled through the same corridor for almost 800 days.
We have spent most of our times by sharing the laughter and love, putting constructive critiques one another, exchanging stories, dreams, and wishes, and endlessly binding our hearts together.
I am gonna give a little surprise to melt your heart.
I am gonna uniquely utter my deepest feeling concerning your presence in my life.
I do hope you will call me and say “THANK YOU, GENDYUT!”
Would be perfect and unforgettable if I can see your happy smile upon your face.

H.a.p.p.y O.u.r D.a.y!!

Monday, January 25, 2010

:: About someone special who I used to call as "Mbak"

Jalinan kekariban kami diawali dari sebuah rahim. Sebuah wadah amniotik milik seorang wanita yang sama-sama kita panggil sebagai "Ibu". Entah siapa yang terwujud lebih dahulu, saya atau dia kah? Tak mengerti juga siapa yang lebih dahulu menghirup anasir O2.
Namun satu yang absolut adalah bahwa kami berdua - mengawali hidup kami dalam sebuah ruang yang sama dan membagi apapun yang kami punya atau diberikan oleh Ibu untuk sama-sama bisa kami nikmati. Tidak egois pun tidak serakah.

Setiap hal kami arungi bersama. Tak ada secuilpun tentang dia yang saya tak paham. Begitupun sebaliknya. Kami mirip dalam banyak hal. Cara berkomentar, memandang masalah, bahkan menilai kepribadian dan tampilan orang lain. Wajah dan suara pun saling menduplikasi.

Ketika berbincang kami begitu "ajaib". Ada banyak hal yang bisa kami komunikasikan meski tak terungkapkan secara verbal. Saya bisa tahu apa yang akan dia ungkapkan meski di saat itu ide itu baru ada di benaknya. Begitupun dia. Kami terkekeh untuk satu kejadian yang mungkin bagi orang lain terlihat biasa saja. Kami mengerling dan bersitatap untuk satu hal yang diam-diam kami maknai dengan persepsi yang sama. Saat sebuah hal menjadi rahasia yang hanya boleh diketahu kami, maka bahasa andalan kami pun segera diperdengarkan.

Satu saat pernah saya begitu cemburu padanya. Hehe.. mungkin karena merasakan bahwa dia mempunyai banyak kelebihan yang saya ingin memilikinya. Tapi yang pasti, karena pada saat itu saya memiliki jiwa yang kerdil. Dan dia, seperti selalu hanya bersikap tulus meskipun dibarengi dengan rasa marah dan kesal. Hujaman sikap dan kata-kata saya yang tidak mengenakkan hanya disikapi dengan pertanyaan. Dia marah memang. Namun, keesokan paginya dia kembali seperti biasa. Ketulusan dan kebaikan ini menyadarkan saya akan banyak hal dan saya pun belajar banyak. Bahwa ikatan darah dan rasa sayang diantara kami adalah segalanya. Saya tak lagi peduli atas kekurangan saya dibanding dia. Tokh masing-masing kami memiliki kekhasan. Dia istimewa dengan caranya. Sayapun spesial dengan karakter saya :).

Kehadiran dia dalam hidup saya begitu berarti. Selama 30 tahun ini kami sudah dan selalu bersama. Dia selalu ada baik dalam titik terendah ataupun ketika saya tengah menikmati letupan bahagia. Tak pernah terlupa genggaman hangat tangannya ketika saya ketakutan menghadapi proses operasi lengan saya. Juga dukungannya yang begitu menguatkan saat saya gagal dalam ujian pengangkatan pegawai. Serta kata-katanya yang bernas dan tajam yang membuat saya berani dan percaya diri untuk melangkah ke depan. Ijinnya untuk meminjam segala kepunyaannya turut menjadi bukti betapa dia menyayangi saya. Maaf ya, Mbak.. kalau malah kadang-kadang Anti yang suka gak mau minjemin. :).

Beberapa bulan terakhir ini betapa saya merindukannya. Ingin berjalan berdua dan berbincang banyak hal secara lepas dan bebas. Kangen belanja bareng, menikmati kue cubit di pinggir lapangan Mega Kuningan, shopping murah meriah di Blok M, empet-empetan di kereta sambil bercanda dengan Angga -- teman kami yang super dodol, duduk berdua di Indomaret menunggu dijemput Bapak karena sudah tak ada lagi ojek untuk kami, mengitari Ambassador demi mencari baju pesta, dan banyak hal lainnya.

Sebentar lagi, sepertinya Mbak akan pindah. Sedih karena saya akan kehilangan dia. Meski rumahnya tidak seberapa jauh dari rumah kami, tapi pasti saya tak leluasa lagi untuk berbincang dengannya dikarenakan keterbatasan jarak, waktu dan kesibukan kami masing-masing. Namun, bagaimanapun saya bangga dengannya. Kini dia telah memiliki keluarga. Seorang suami dan anak laki-laki yang disayangi dan kami semua sayangi pula. Dia telah naik kelas. Dipercaya oleh Tuhan untuk menjalani sebuah tingkat yang lebih tinggi.

Congratsss ya Mbak.. Semoga bisa segera menyusul :).
I learn a lot from you...




Friday, January 15, 2010

:: Kemarin

Rasanya ingin sekali mengucap makasih untuk:
  • Sesama teman kreatif saya, yang selalu bisa bikin saya tertawa dan tersenyum gara-gara cerita dan polah yang lucu di keseharian mereka. Kejadian "yo..yo..yo dan konversasi khas rapper gagal kemarin BENAR-BENAR SEGAR!". Apalagi cerita tentang "nenek ditindih". Huahahahahaaha. Setiap mengingatnya, saya nggak punya kuasa untuk tertawa geli. Benar-benar geli dan merasa konyol sendiri. Yupe, kalian semua adalah hal baik yang mengingatkan saya untuk selalu bersyukur.
  • Bocah laki-laki kecil yang berdiri di depan rumahnya. Memandang kamu berbalut handuk yang menutup 3/4 tubuh sambil membawa gayung, dan berceloteh sambil tertawa SUNGGUH MENGHIBUR saya. Dan seketika langsung membatin, kamu memang KESAYANGAN DIA.
  • Ibu. Senang deh melihatnya tidur di samping saya. Cerita-cerita dan berkelakar dengannya.
  • Si Pengejar Layang-layang, yang pada banyak sisi mencerahkan semuanya.
  •  Optimisme yang dituangkan dari DIA.
  •  Si Kucil dan Plumpy yang centil, petakilan tapi nggemesin.

Bersama kalian semua MEMBAHAGIAKAN dan MENGUATKAN.
Terimakasih.