Wednesday, August 27, 2008

Lovely Traffic Jam(s)

Satu malam - tepatnya di beberapa hari lalu - saya sungguh menikmati panorama "kemacetan" yang disajikan oleh Jakarta.
Ah ya, sedikit aneh memang.
Sementara banyak orang mencerca dan mengutuki keadaan stuck dan melambatnya laju mobil atau motor yang mereka tumpangi; saya malah memanjakan diri dan mata dengan mengobservasi keadaan macet di sekitaran.

Karena...
Ada kemeriahan yang tersendiri: City light dari skycrapers, geliat hawkers yang tengah sibuk menjual barang dagangannya; pendaran sorot lampu kendaraan, para pejalan kaki yang menapakkan kakinya dengan bergegas dan suara dendang pengamen yang (kebetulan malam itu) bermain ciamik.
Saya senang berada di tengah-tengahnya.
Berada di antara putaran "derap penghuni Jakarta yang bergerak dengan cepat dan tergesa" yang berkawin bersama "ritme lambat kendaraan mekanis yang beroda".
Dua elemen yang berpadu meski kontradiktif.
Aaahh..
Saya juga menyukai udara dingin yang berputar dan celotehan yang mengambang di sekeliling.
Meraja atas kesendirian saya kala itu yang somehow memberikan rasa yang ringan, lepas, bahagia dan sedikit menjauh sejenak dari rutinitas.
Menikmatinya.

And so the windows mirroring my widely smile..