Thursday, November 09, 2006

Not just Wishful Thinkin' - "Denias, Senandung Di Atas Awan"

Akhirnya....
Kesampean juga nonton film "Denias, Senandung Di Atas Awan"
Tadinya sempet bingung mo nonton sama siapa.
Coz kayaknya temen-temen gue "muaalless banget" nonton film ini di Bioskop.
Tanpa bermaksud menghakimi, alasannya bisa jadi karena 2 hal :
1. Temanya yang 'anak-anak sekali' yang ga begitu populer dan mungkin (bagi sebagian orang) "rasa"nya ga sedalam kayak nonton film-film bertema romantis. "Ups and downsnya ga tajem and ser-ser-annya ga ada....".
2. Ataw "sayang duitnya", paling bentar lagi juga ditayangin di salah satu TV Lokal!!

Sekali lagi gak ada yang salah dengan pandangan diatas.
Coz tiap orang kan punya mindset sendiri-sendiri.
Nah, kalo gue? ?
Ga tau kenapa sejak dengar beritanya di infotainment (yep, waktu libur Lebaran kemaren mostly of my time spent on watching that so-popular-TV-show at Indonesia. Lumayan deh jadi lebih keupdate..) gue langsung NAPSU mo nonton film ini secepatnya di tempat yg nyaman dengan screen yang super duper besaarrrr means at movie theater...
And kalau emang ga ada yang mau nemenin, yowes nonton sendiri ajah..
Sometimes menyenangkan loh, ngelakuin sesuatu yang gue suka..bener-bener yang gue suka..sendirian..and nikmatin aja hal itu buat gue sendiri".

Tapiiiih Tuhan tuh emang baek banget.
Temen gue Moneq and Jeffry lagi liburan ke Jakarta en bersedia tanpa syarat menemani nonton DENIAS.
Yippiee.. I'm such in a giddy mood :D

Daaaan..
Jadilah kita berempat (ama Shinta tentunya, setelah berhasil dibujuk dan dibajak tiba2)
Menonton film ini :



Ternyataaa.. filmnya BAGUS BANGET!!!
Asli, bagus banget...
Yep, it's the movie to die for...!!!
Highly recomended !!!

Lemme tell a lil 'bout the content..
Film ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata
Kisah tentang seorang anak Papua miskin "Denias ataw Janias dalam versi aslinya" yang punya niat belajar GEDE BANGET...
Dia cuman punya 1 tujuan yang ingin digapai : Bisa tetap sekolah...!!
Diz great passion ini yang buat dia ga takut untuk pergi ke kota sendirian, 4 hari 4 malam jalan kaki di alam bebas, ngarungin sungai, tidur di hutan, ndaki bukit, makan dari tumbuhan yang ada di hutan supaya BISA SEKOLAH di kota.
Meski punya banyak ketidakmampuan, seperti tidak ada biaya sama sekali dan bukan berasal dari keluarga kepala suku yang bisa punya privilege menyekolahkan anak-anaknya di sekolah kota, Denias tetap Maju dan Yakin bahwa dia bisa sekolah.
Dia terus, terus dan terus berusaha dan belajar supaya bisa diterima - meski kayaknya udah ga mungkin.
Dan hebatnya lagi dia juga selalu dorong sahabatnya Enos untuk ambil raportnya,supaya dia juga bisa sekolah.
"..kan, kalau ada raport kau bisa sekolah, Enos", katanya. (red: syarat bisa sekolah disana, harus punya raport dulu, jadi pendidikan yang telah dienyam sebelumnya memang bener-benar eksis dan sesuai kurikulum).
Pokoknya Denias ga selfish bgt deh, kalo dia pintar sahabatnya juga mesti pintar.
Hari gini, jarang deh orang punya mental kayak gitu.

Singkat kata, mereka berdua akhirnya bisa sekolah...
Bener yak proverb "when there is a will, there is a way"
Klise sih, tapi satu hal yang gue yakini Bapa selalu kasih jalan ke setiap orang yang mau usaha.
Usaha terus aja
Tetep doa juga
And the rest is in God's hand..

Terus, yang bikin film ini makin ciamik (aiiihh bahasanya)
View-nya itu loh indah banget..
Takjub gue, baru nyadar kalo Papua itu punya scenery yang mirip ama New Zealand
Gunungnya, bukitnya, hutan-hutannya, laut, dan pohon-pohonnya duuhh cantik banget.
Pengen deh kesana..

Satu lagi, scriptwriternya "Bung Monty Tiwa" bener-bener jago bikin dialog-dialognya.
Beberapa situasi kacau negara kita "disentil" dengan tuturan atau deskripsi yang jenaka
Seperti saat peta Indonesia buatannya Denias jatuh ke sungai sehingga menyebabkan pulau-pulaunya koyak dan tatanannya jadi kacau, Denias dengan nada sedih dan prihatin menatap petanya dan cuma bisa bilang "Aahhh Indonesia.." *sigh*
Menurut gue, scene itu tepat banget kasih gambaran tentang realita Indonesia saat ini.
Yeah, you guys know what I mean... :(
Selain itu, film ini juga banyak ungkapin tentang betapa polosnya dan primitifnya anak-anak Papua, yang kadang buat gue (sebagai anak yang tinggal di kota) suka nyeletuk sendiri (dalam hati) "Masa sih ampe segitunya?"
But, that's the real life..
Yang selanjutnya membuat gue jadi mikir bahwa ada orang-orang di sekeliling yang harus dipedulikan dan dibantu.

Then anyway,
NONTON DONK FILMNYA (dikatakan dengan lantang nih)!!!!

[Hi] Now, by the Freeport's scholarship, Denias or Janias is pursuing his post graduate degree abroad. Salute!!
[Lo] Jeff, Neq n Mba thanks for accompanying me and buying me the "coke" bread. Great moment around you all guys..!!

Watching : still don't know, thinkin' on my way home..
Listening : some cheesy old songs (at my cubicle). Thanks Cie!!!
Reading : "Change!", written by Rhenald Kasali
Wishing : take another foreign language course (French or Japanese?.. uumm still considering)

6 comments:

np said...

mo les jepang JO?
ngikut dooong!!! eh, tp lo dah pernah ambil bukan?

pengen ambil jepang krn terinspirasi gw yg selalu menyenandungkan maupun mengudarakan lagu2 jepang seantero kantor bukan?

uhuhuh, merasa tersanjung gw, hoehehehe!!
biarpun ga ngarti artinya, yg ptg SEMANGAT dan KEPERCAYAAN DIRI tinggi. ^_^V

ten said...

JO...

Gw bisa menangkap 'bottom line' nya film ini melalui tulisan elo.

Gw ngerti dech, sebagai seksi sibuk di sebuah lsm, elo ngga mungkin melewatkan film2 seperti ini.

Tapi ada yg gw mo gw koreksi,

Di paragraf berapa elo nyebutin...
'If there's a will there's a way'

Nyang bener itu JO...

IF THERE'S A WILL THERE'S WEEKLY MEETING...

gedubrakkk...

peace! ^_^V

SHANTI said...

Yessh put..
Still looking for the best
Gakushodo or Yayasan Persada Indonesia.
As what I know they both professional and have manage the Japanese course class over the years.
What do you think?
And fyi ya bow,I'm a big fan of some Japanese doramas since my age was 13 years old.

So we start searching from now yah..
And make our wishes really come true ya.
Arigatou...
Ja matane!!

SHANTI said...

Mba er..
Thanks for putting down a comment..
Hwahahaha :D
So correct tuh mba new proverbnya..

Mba, kalo dah ga sibuk ajarin bikin shoutbox yak
Tengkyuh...
Have a hilarious weekend..

Anonymous said...

Ohaiyo gozaimasu...

reading another writting from you, girl..this day on monday morning..

i really2 aggre with your comment of "DENIAS, SENANDUNG DI ATAS AWAN".
this is a must seen movie..
so many messages can be taken from this movie..
it is also realizing me to learn, learn and always learn..anytime, anywhere you can..
fill yourself with many new knowledges, news, or everything..
honestly, this is the movie that makes me crying..
shamed to concede it, but it's ok
when i saw it, i feel shamed with myself coz i reluctant to learn sumtimes (maybe not sumtimes, but frequently.
seeing Denias's desire to learn, to solve his fear whether he can accepted in school at town, and never fear with borders that he faced or met..really2 a precious lesson to us ..

dera all..
you must see this movie..
and get many lessons from it

enough for today

bye2

ps..
seesta, when will you get the place of Japanese course in order we can join it..
appreciate your confirmation..

rgrds,

SHANTI said...

Thanks again big-sist for your very supporting words.
Yes, I remember there was a bucket o' tears on your cheeks that night.
And really sorry coz I teased you.

But actually the case was I also affected by Denias' agony in achieving his wish.
Never put off his desire and always doing his best effort.
Hope, we can learn from it, ya Sis?
(",)