I
Kita
Aku, kamu dan dia
Duduk di beranda rumah
Bicarakan senandung resah
II
Kita
Aku, kamu dan dia
Tertawa
Lisankan pikiran jenaka
III
Kita
Aku, kamu dan dia
Dengar desau angin
Katakan bahwa semuanya mungkin
IV
Kita
Aku, kamu dan dia
Diam
Bumbungkan panyuwun
Terus bumbungkan
Karena
Angkasa miliki telinga
Dan
Kita selalu miliki asa
Kotak putihku, 12 November ’06, 12.30 am
No comments:
Post a Comment