Berlarian bersama kamu – Abimanyu – selalu menyenangkan sekaligus
melelahkan. Hehe. Ini pasti karena Ibu gak pernah olahraga. Tapi moment ini
pasti akan selalu Ibu ingat lho. Di satu malam awal bulan Februari sambil
menunggu Bapak dan Om Riskoy makan malam, kamu dan Ibu saling kejar-kejaran.
Area pathway yang berada diantara air
mancur dan restaurant Playground mal Street Gallery PIM jadi tempat dimana kita
berdua ketawa cekakakan dan ngos-ngosan kelelahan karena saling berlarian.
Heboh dan senang luar biasa. Sekaligus katarsis untuk saya. Bahagia karena
sejenak merasakan kembali menjadi anak kecil. Lari-larian, tertawa, melayang ringan,
dan menjalani segala sesuatunya tanpa beban. Melihat anak tersayang ketawa
gembira karena terpuaskan hasrat bermainnya, tersalurkan energinya, sekaligus
merasa senang Ibunya ikut main bareng sukses membuat saya benar-benar ngerasa
SUPER HAPPY. I should do this more often, for sure.
Memulai semester 2 di perkuliahan Manajemen Komunikasi tercinta.
Gak tahu kenapa, meski ini berarti saya akan kembali dihadapkan pada beban
tugas-tugas, kewajiban belajar dan masa stress saat ujian, saya senang dan
excited untuk kembali kuliah. Sebabnya bisa jadi karena memang saya sudah
terlanjur jatuh hati dengan bidang ini. Tapi selain itu, saya memang kangen
banget berkumpul dan menikmati suasana pertemanan diantara kami para mahasiswa.
Melihat tingkah dan tutur kami masing-masing ketika berinteraksi rasanya tuh
gak pernah membosankan, seru sekaligus kocak. Hmm pada dasarnya saya memang
orang yang selalu butuh sesuatu yang DINAMIS. Ketika libur karena mostly berada
di rumah, saya kadang merasa bosan. Senang memang main sama bocah-bocah tanpa
ada beban tugas atau apapun itu. Meski gak bisa dimungkiri seringkali capek dan
menantang juga. Tapi yang pasti, dengan kuliah lagi, saya bisa merasakan dunia
yang berbeda sekaligus me-time. Saya
menjalani peran selaku Shanti, the whole Shanti. Saya dalam konteks saya
sebagai pribadi Shanti yang utuh yang tengah menggapai my individual dream. Saya dengan segala usaha dan cita-cita saya
untuk berusaha menjadi the very best of
myself. Saat dii kampus, saya mendapat banyak knowledge sekaligus berinteraksi dengan beragam teman yang secara
langsung memperkaya diri dan jiwa saya J.
So until now, I could say that I am happy
getting back to college J. On the
other side, saat di rumah saya pun merasa enjoy karena beberapa hal yang saya alami di kampus bisa saya share dengan suami bahkan anak. Dua
dunia berbeda ini (kampus dan rumah, as a
student also a mother) bergantian me-recharge saya untuk bersemangat
menjalani hari-hari. Memang benar apa yang dikatakan oleh inspirator sekali
penulis kesukaan saya Rene Suhardono – my
family is my greatest little love and the biggest love can be given to the smallest group of people karena sebesar
apapun cinta dan sayang saya pada keluarga, saya juga merasa BERTANGGUNGJAWAB
MENYUMBANGKAN TALENTA yang saya miliki bagi agama, negara, sesama, makhluk
hidup dan alam semesta. And I do hope
apa yang saya pelajari di kampus dapat memberikan kontribusi yang berarti dan
suatu pemenuhan atas tanggung jawab saya.
Mengetahui dari kakak
ipar bahwa kakak saya tersayang Mas Duk masih selalu dan akan tetap selalu menikmati
hujan. Dulu sekali saya pernah menjadi penikmat hujan bersamanya. Cuma
beberapa tahun terakhir kebiasaan-yang-remeh-tapi-indah ini seringkali saya
abaikan. Alasannya tak lain dan tak bukan karena kesibukan dan fully occupied sama anak. Padahal selalu
ada kesempatan. Selalu ada saat dimana sesungguhnya saya bisa mengajak Abi dan
Wisnu bermain di bawah hujan. Senantiasa ada waktu dimana saya bisa hanya duduk
diam dan menatap alir hujan. Pun pasti ada kesempatan dimana saya dapat
menadahkan telapak tangan saya untuk menikmati tets air hujan yang dingin menerpa
kulit. Saya hanya harus menetapkan hati untuk meluangkan waktu menikmati hujan
dan alirnya yang menyejukkan. Kembali MENUTRISI JIWA dengan hal-hal sederhana
seperti hujan dan merekahnya fajar. J
J J
Menikmati Monas di
malam hari dengan segala derapnya
disaat hari Valentine. Hari itu menjadi salah satu true happiness buat saya. Bersama suami dan Abimanyu, saya meresapi
dan menikmati tiap detik momen kasih sayang diantara kami. Diawali dengan
mengajak Abi main ke taman umum Tabebuya – Ciganjur. Again, melihat dia
berlari-larian di lapangan rumput yang hijau, bermain strider sambil mengejar
Bapaknya, kehebohannya saat main jungkat-jugkit bersama kami orangtuanya, serta
mukanya yang cute saat memakai topi
safari dari Westin benar-benar memberikan kebahagiaan yang hakiki di hati saya.
Lalu melanjutkan hari dengan berbelanja abon dan batagor Kingsley di Pusat
Oleh-oleh Nusa Indah Ahmad Dahlan. Satu hal menyenangkan lainnya, Abi suka
banget sama abonnya. Yeay!! Kemudian, makan malam di Hema yang juga berada di
lokasi tersebut. Gindara grilled dan Chicken and Mushroom Cream Soup-nya super scrumptious!! Healthy food dan
dengan porsi yang pas. Hmm, masih wonder gimana Gindaranya bisa matang sempurna
dengan lapisan luar yang garing tapi daging dalamnya tetap moist?? And to
perfectly end the day, kami bertiga jalan-jalan malam hari ke Monas. Ini jadi
rekreasi yang menyenangkan, sempurna sekaligus murah meriah. Menyenangkan
karena Abi lagi-lagi merasa senang bisa naik kereta-keretaan kayu bersama
Bapaknya. Though, harus berhenti ditengah-tengah permainan karena relnya patah.
Hehe.. Ada Bapak Om Thom siyh, jadi mungkin keberatan keretanya. Sempurna, karena THIS IS THE VERY FIRST TIME
KAMI BERTIGA NAIK SEPEDA LISTRIK. Wuiihh rasanya fenomenal banget. Membiarkan
diri merasa semriwing diterpa angin. Sejuk-sejuk kedinginan. Belum lagi
ditambah tugas menjaga dan mengamankan Abi yang berdiri di boncengan belakang,
tempat paling nyaman untuknya agar bisa menatap keramaian orang-orang sekaligus
tidak kesempitan jika harus duduk bersama saya di boncengan. Seru dan fun!! Dan
yang pasti, Abi senang dan terhibur!! Often, the simplest things are the most
precious things..
Nonton barongsai dan
liong!! Memandangi wajah Wisnu dan Abi sekaligus bertepuk tangan, bersorak
bahkan menirukan gerakan memukul drum saat pertunjukkan barongsai berhasil membuat
saya merasa ESTATIC. Indeed, menjadi anak-anak ketika bersama duo bocah ini
benar-benar SUPER MOMENT! Would be super more perfect kalau Mas Duk ikut J. And those
two boys were certainly happy as they never stopped talking about the liong and
barongsai along the way home, errr even until now (a week after the event).
Merayakan ulangtahun
suami, sahabat, dan teman diskusi terbaik seumur hidup saya: Bapak Om Thom. Senangnya karena kami bisa makan
sebagai satu keluarga full team plus Risky di restoran De Leuit, Bogor. Perfect ambience, food with good enough
quality, and STRONNG FAMILY TIES amongst us all. We’re enjoy the moment so much
that we completely forgot to freeze the moment through camera lens. Huhuhu..
Afterall, I must say that February
is heavy loaded with love and happiness to all of us. Thank God for all the
blessings and good moments you gave to us :)
No comments:
Post a Comment