Yes, now is the first day of 2015. So long
2014, you’re officially closed.
Banyak hal terjadi di tahun kemarin. Some
were happy things and some weren’t. Though I do believe that every single thing
happened is kind of lesson learned for me. It’s a way from Jesus to make me a
more mature and better person.
So, these are the recap.
GRATEFUL
·
Most of
all, saya bersyukur sangat untuk masih diberikan Ibu yang sehat, aktif dan selalu siap menjadi pemandu langkah
sehari-hari di kehidupan saya. Meski tidak setiap hal diantara kami berjalan
dengan mudah, karena kadang-kadang suka berselisih juga, tapi yang pasti dari
Ibu, saya belajar banyaaaakkkkkkkk hal untuk menjadi wanita yang mandiri dan
capable melakukan apapun, untuk jadi wanita yang strong, untuk jadi istri yang
baik, mendukung dan menjadi partner yang setara dengan suami, untuk lebih sabar
terhadap bocah-bocah, untuk tak pernah takut pada apapun karena Tuhan Yesus
senantiasa menjaga kita, serta untuk ribuan alasan lainnya. Semoga Ibu kami
selalu diberikan umur panjang ya Tuhan, agar kami anak-anaknya dapat selalu
membahagiakannya.
·
Atas
hadirnya Abimanyu – anak saya yang
kini telah berumur dua tahun. Polahnya yang lucu, omongannya yang ngecipris,
vocab-nya yang bertambah banyak dari hari ke hari, pengertiannya saat saya
tengah belajar atau menyelesaikan tugas kala ujian, kegembiraannya ketika
menjemput saya dari kampus, kemanjaannya yang ngangenin dan kadang-kadang
nggriseni – karena maunya ditemenin Ibu Bukbi terus. Hehehehe. This mays sounds
cliché, but you undoubtedly have (and always) given me such precious things to
make me completely happy and endlessly learn for being a better one.
·
The one
and only (at least for now) nephew, Wisnu
Djati. He is my other sunshine. Sama Mas Isu (panggilan sayang kami
padanya), saya belajar banyak hal lagi serta Thank God! dikaruniai kesempatan
untuk mencinta. Dia bagaikan anak pertama saya. Saya luar biasa sayang padanya
karena dialah matahari pertama di keluarga kami; dia meniadakan kerinduan
Yangkung dan Ati-nya akan hadirnya cucu; dia satu sosok yang fresh dan pure
bagi kami – keluarga ini, karena hadirnya dia adalah memunculkan cinta tanpa
syarat dari kami padanya, dia teman setia saya saat kondisi fisik dan psikis
saya yang tengah drop ketika hamil Abi, dia mengajarkan saya untuk terus
berusaha adil dan sabar. Truly sorry ya Mas, kalau seringkali saya masih
kelewat galak atau belum bisa menjadi sosok tante seperti keinginan kamu. But I
do promise, Am gonna fix it and love you more and more and more!!
·
Suami
saya yang luar biasa baik, sabar dan pengertian Thomas Seno. Am blessed to have him as my halfsoul. Karakternya
yang open-minded sehingga saya terbuka dan nyaman untuk berdiskusi apapun
dengannya. Dia juga super sabar dalam menghadapi kemanjaan, kemalasan dan sifat
kekanak-kanakan saya. Pengertiannya yang dahsyat terutama saat saya melanjutkan
kuliah lagi yang ditunjukkan kesiapsediaan untuk pulang cepat dari kantor dan
ganti mengasuh Abi. Keterandalannya untuk menjadi pemecah masalah saat saya dan
keluarga saya membutuhkan bantuan. Sifat humor dan easy goingnya, yang membuat
saya sering happy dan santai ketika menemui hal yang tak sesuai dengan
keinginan saya. So, he may not be the perfect dad and husband, but I know that
he always loves me and Abi perfectly.
· Mas
Duk’s marriage. After so long awaited moment, finally kakak gue tersayang
menemukan jodohnya yang again puji Tuhan seiman. Pestanya meski berlangsung
sederhana tapi meriah dan banyak keluarga involved. And another thing to be
thanked is my mom feels so happy with this wedding coz her prayer is finally
answered by God (in a right time and through a right woman). May Jesus keep you two as ONE forever and soon give you both a very lovely child.
·
I
started enrolling in college again. Yeayyy!! Yep, akhirnya saya bisa mewujudkan
impian dan cita-cita saya dan almarhum Bapak. Melanjutkan S2 di bidang
Komunikasi memang telah lama menjadi keinginan saya kira-kira sejak 6-7 tahun
lalu, dan dengan berkat Tuhan Yesus serta dukungan penuh keluarga, impian ini
dapat terwujud September 2014 lalu. Kesempatan untuk kembali belajar sesuatu
yang saya sangat sukai serta teman-teman baru di kampus yang meski terdiri dari
berbagai rentang usia dan ragam pekerjaan, ternyata semuanya asyik-asyik,
kompak dan selalu seru, benar-benar menjadi anugerah yang luar biasa untuk
saya. This is really a super precious thing so Am determined to give my 1000%
in order to deepen and enlarge my knowledge, make Bapak up there feels proud of
me, as well as develop what God gives me. Bless me Jesus…
· Other
thousands happy things that God gives me. I should stop it otherwise the list
would be more long, longer and longer
INCOMPLETE
· It’s
been 2 years tapi kepergian Bapak untuk selama-lamanya seringkali masih
menyisakan rasa hampa dan tidak utuh dalam diri saya. Selama 33 tahun penuh,
Bapak mengisi dan terlibat dengan kami semua. Dia selalu ada buat kami. Dia tak
pernah lelah dan alpa mengantar dan menjemput saya dan Mbak ke sekolah ataupun
main dari manapun. Dia sangat peduli dengan pendidikan kami. Dia selalu punya
banyak bahan untuk diperbincangkan dengan kami. Dia pun tak pernah merasa capek
saat Wisnu – cucu kesayangannya – minta dibelikan mie GM, meski saat itu dia
baru saja pulang kantor dan berarti harus kembali menyetir ke Margo hanya untuk
beli mie tersebut agar Wisnu mau makan. Dan ini terjadi hampir setiap kali. Dia
memberikan setotal-totalnya dari apa yang dia punya dan bisa untuk kesuksesan
pernikahan saya dan Mbak. Dia ada dan siap 24 jam sepanjang hidupnya untuk
menjadi Bapak bagi kami.
Bapak…., meski saya seringkali bikin Bapak marah dan kecewa,
tapi saya sayang banget sama Bapak. Saya mohon maaf sepenuh-penuhnya atas semua
hal yang saya lakukan yang kerapkali bikin Bapak sedih, marah dan kecewa. Saya janji
untuk memperbaikinya dengan menjaga Ibu sebaik-baiknya. Anti bangga jadi anak
Bapak. Bahagia dan damai selalu di surga ya, Pak. Kita semua kangen Bapak. Tapi
kita percaya bahwa pada saatnya nanti Tuhan akan mengumpulkan kami dengan
Bapak.
RESOLUTIONS
·
Healthy
body, mind and soul. Jadi, mari makan sehat dan banyak minum air putih, dan
kembali berzumba serta beryoga. Ayo semangat!!! Biar sehat dan bugar sampai tua
kayak Bapak dan Ibu.
·
Kembali
menjalankan ritual doa bareng keluarga, terutama ngajak Abi agar kenal Tuhan
Yesus sejak dini sehingga selalu terbimbing oleh-Nya dalam setiap langkah
hidupnya.
·
Belajar
yang serius dan rutin dengan cara” yang smart,
supaya bisa dapat A di banyak mata kuliah. Semoga siyh semua mata kuliah.
Amin..
·
Bacain
dongeng sebelum bobok untuk Abi dan Isu (saat tidur siang).
·
Kembali
nyetir, nyetir and nyetir.
·
Kembali
rutin menulis.
·
Kembali
rutin membaca. One book per week.
·
Rutin
menabung.
·
Bikin
sarapan untuk suami dan masak sayur buat Abi.
· Berusaha
untuk LEBIH SABAR, LEBIH BAIK, LEBIH BIJAK, dan ALWAYS TAKE THE BRIGHT SIDE
from every moment.
No comments:
Post a Comment